MOHON MAAF, BLOG SAYA SUDAH BERPINDAH KE ALAMAT http://www.dwikusuma.com
Apabila Anda ingin komentar anda mendapat tanggapan dari saya, silahkan kunjungi http://www.dwikusuma.com
kita akan berjumpa lagi di blog tersebut.
Beton dikenal sebagai bahan bangunan yang berpori. Sifat ini menyebabkan senyawa dari luar dapat berinfiltrasi ke dalam beton. Bangunan beton yang dibangun di sekitar daerah pantai/laut cenderung megalami kerusakan akibat serangan garam klorida. Saya mencoba mereview makalah yang mendiskusikan model untuk memprediksi waktu layan bangunan beton terhadap kerusakan akibat korosi baja tulangan. Waktu layan bangunan beton dibagi menjadi tiga periode. Periode I adalah waktu yang dibutuhkan oleh ion Cl− untuk melakukan infiltrasi sampai ke permukaan baja tulangan, Periode II adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa hasil korosi untuk mengisi pori-pori yang ada di transition zone, dan Periode III adalah waktu kerusakan pada bangunan beton. Parameter-parameter yang digunakan dalam persamaan yang diusulkan ditentukan dari hasil pengukuran di laboratorium. Persamaan tersebut dievaluasi dalam hal hubungan antara variasi tebal selimut beton, water-cement ratio (W/C ), dan jarak bangunan dari pantai dengan waktu layan. Hasil prediksi waktu layan bangunan beton terhadap kerusakan akibat korosi baja tulangan dapat disimpulkan cukup memuaskan.
PENDAHULUAN
Beton adalah bahan bangunan yang bersifat basa. Sifat beton ini menyebabkan baja tulangan aman terhadap korosi. Akan tetapi, kondisi basa dalam beton itu dapat berubah akibat pengaruh lingkungan di sekitarnya. Gas CO2 atau ion asam dapat masuk ke dalam beton melalui pori-pori kapiler yang terdapat dalam beton. Gas CO2 yang masuk ke dalam beton akan bereaksi dengan Ca(OH)2 dan menghasilkan H2CO3 yang menyebabkan pH dari beton turun, selain itu, ion Cl− dari laut yang berinfiltrasi ke beton menyebabkan konsentrasi asam naik. Perubahan kondisi dalam beton menjadi asam menyebabkan lapisan tipis di permukaan baja tulangan hilang, baja mudah mengalami korosi jika kadar gas O2 dan air di dalam beton cukup.
Gambar 1. Beton yang mengalami korosi pada baja tulangan
MEKANISME KOROSI PADA TULANGAN BETON
Ion dari senyawa-senyawa yang bersifat asam,seperti ion Cl− pada daerah laut, yang berdifusi kedalam beton sampai ke permukaan baja tulangan dapat mengakibatkan lapisan pasif baja hilang. Permukaan baja yang lapisan pasifnya hilang menjadi anode dari reaksi korosi baja tulangan.
Fe → Fe2+ + 2e− (1)
Elektron yang dilepaskan dari reaksi anode menyebabkan gas O2 dan air pada permukaan baja yang masih tertutup oleh lapisan pasif, bereaksi. Bagian baja ini menjadi katode dari reaksi korosi baja tulangan.
O2 + 2H2O + 2e− → 4OH − (2)
Kedua ion yang terbentuk pada anode dan katode bergabung membentuk senyawa hasil korosi.
2Fe + O2 + 2H2O → 2Fe2+ + 4OH − (3)
2Fe2+ + 4OH− → 2Fe (OH)2 (4)
Fe(OH)2 sebagai bentuk awal senyawa hasil korosi akan berada di permukaan baja yang mengalami korosi.
Karena korosi adalah senyawa yang berpori maka
prosesnya akan terus berlanjut asalkan konsentrasi Cl−, O2 dan H2O di dalam beton cukup. Proses infiltrasi ion Cl− dan korosi baja tulangan dalam beton diilustrasikan pada Gambar berikut :
Gambar 2. Proses kerusakan bangunan beton akibat korosi baja tulangan
KERUSAKAN AKIBAT KOROSI BAJA TULANGAN
Korosi pada baja tulangan selain menyebabkan berkurangnya diameter tulangan, juga menimbulkan volume senyawa hasil reaksi korosi yang lebih besar dari pada volume baja yang bereaksi. Hal ini menyebabkan tekanan pada beton di sekeliling baja tulangan. Selimut beton yaitu bagian beton yang melindungi baja tulangan dapat mengalami keretakan atau terkelupas akibat tekanan dari pengembangan volume senyawa hasil reaksi korosi. Kerusakan ini menyebabkan kinerja bangunan beton menurun, dan jika kerusakan terus berlanjut maka bangunan beton tidak layak dipakai lagi.
PREDIKSI WAKTU LAYAN BANGUNAN BETON
Waktu layan beton dituliskan sebagai berikut:
Tlayan = TI +TII +TIII ,
dimana:
TI = lamanya infiltrasi ion Cl− sampai ke permukaan baja tulangan.
TII = waktu dibutuhkan senyawa hasil reaksi korosi tepat mengisi rongga-rongga antara permukaan baja tulangan dengan beton.
TIII = waktu di mana bangunan beton sudah mengalami keretakan.
PENENTUAN NILAI PARAMETER UNTUK DESIGN
Parameter-parameter yang perlu ditentukan adalah :
Fe (OH) 2 as the initial form of the compound will be the result of corrosion in the steel surface corrosion.
Because corrosion is the porous compound
the process will continue as long as the concentration of Cl-, O2 and H2O in the concrete enough. The process of infiltration of Cl-ions and corrosion of reinforcing steel in concrete is illustrated in Figure 2 above.
DAMAGE DUE TO CORROSION OF STEEL REINFORCEMENT
Corrosion of steel reinforcement in addition to cause a reduction in the diameter of the reinforcement , the compounds also cause corrosion reaction volume greater than the volume of steel that reacts . This causes pressure on the concrete around the steel reinforcement . Concrete cover that part which protects the concrete reinforcing steel may have cracks or peeling due to pressure from the development of the volume of the reaction products of corrosion compound . This damage causes decreased performance concrete building , and if the damage continues, it is not feasible to use a concrete building again .
PREDICTION TIME CONCRETE BUILDING SERV
The service life of concrete written as follows :
Tlayan = TI + TII + tiII ,
where :
TI = duration of infiltration of Cl-ions to the surface of the reinforcing steel .
TII = the time it takes the exact corrosion compound reaction products fill cavities between the surface of reinforcing steel in concrete .
TiII = time at which the concrete buildings are already developing cracks .
DESIGN PARAMETERS FOR DETERMINING THE VALUE
The parameters that need to be determined are :
– Cl – ion diffusion coefficient of the W / C ,
– O2 gas diffusion coefficient of the W / C ,
– The proportion of the volume of the pores in the transition zone to the W / C , and
– Heavy compound corrosion reaction results .
SERV TIME RELATIONSHIP WITH THICK CONCRETE BLANKET AND QUALITY CONCRETE
Addition of a thick blanket of concrete on concrete buildings built near the shoreline ( less than 1 km ) only provide additional service life of a small building . Unless concrete building was constructed with a distance of 1 km over the coastline .
Improved concrete quality ( eg by reducing the W / C ) increase the service life of the building gives significant . For concrete building on the coastline, the service life of the building 50 years can be achieved without any special treatment when the building was constructed of concrete with W / C = 0.4 and 70mm thick concrete covers .
CONCLUSION
1 ) The time required to infiltrate Cl-ions from the concrete surface to the surface of the reinforcing steel is the component that determines the service life of concrete buildings is calculated based on the damage caused by corrosion of the reinforcing steel .
2 ) The rate of reaction of corrosion of reinforcing steel is determined by the diffusion of O2 gas to the surface of the concrete around the surface location of the reinforcing steel .
3 ) Improving the quality of concrete is the optimal method to extend the service life of concrete buildings and minimize maintenance costs.
Kalau jaman sekarang mengatasinya cukup dilapisi cairan sebelum di cor. Terus ada juga untuk beton bertulang pada bagunan lama memperbaikinya dengan menembakkan cairan fiber. Postingannya sipil banget
Reza, terima kasih atas kunjungannya di blog saya..
Hmmm… Memang banyak kemajuan dalam teknologi bahan.. Hal di atas simpel yg dapat mudah diaplikasi oleh teman-teman di daerah dengan teknologi sederhana..
Reblogged this on hasburrohmanali.